CIREBON, fokusdialog.com
Pemerintah
Kabupaten Cirebon terus mematangkan rencana rekayasa lalu lintas di Kawasan
Wisata Batik Trusmi. Langkah ini diambil untuk mengurai kepadatan, terutama
pada akhir pekan dan musim liburan, sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung
serta warga sekitar.
Rapat
koordinasi terkait penataan lalu lintas ini dipimpin langsung oleh sejumlah
pejabat penting, melibatkan berbagai dinas terkait. Fokus utama adalah penerapan
sistem satu arah yang diharapkan mampu meminimalisir kemacetan dan menertibkan
arus kendaraan di jantung kawasan sentra batik tersebut.
Dalam
rapat tersebut, dibahas secara detail mengenai jalur-jalur yang akan
diberlakukan sistem satu arah, penempatan rambu-rambu lalu lintas, serta
penentuan lokasi-lokasi parkir yang representatif. Ini termasuk rencana
pembangunan kantong parkir khusus untuk bus pariwisata di area luar Trusmi guna
mengurangi beban jalan di dalam kawasan.
“Kami
ingin memastikan rekayasa lalu lintas ini berjalan efektif dan tidak
menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, persiapan harus matang, termasuk
sosialisasi kepada masyarakat dan para pelaku usaha di Trusmi,” ujar salah satu
perwakilan dari Pemkab Cirebon.
Pemerintah
daerah juga menekankan pentingnya sinergi antara Dinas Perhubungan, Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepolisian, dan elemen masyarakat dalam
mengawal implementasi kebijakan baru ini. Uji coba penerapan sistem satu arah
rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan evaluasi berkala untuk
memastikan kelancaran dan efektivitasnya.