Majalengka, fokusdialog.com
Pemerintah Kabupaten Majalengka tengah menyusun
ulang arah pembangunan wilayah demi pemerataan pertumbuhan ekonomi. Wakil
Bupati Majalengka, Dena M. Ramdhan, menyebutkan bahwa kebijakan ini disesuaikan
dengan kondisi geografis Kabupaten Majalengka yang lengkap, dari dataran rendah
hingga pegunungan.
Wabup Dena mengatakan, wilayah utara Majalengka
akan diarahkan sebagai kawasan industri, sementara wilayah selatan
diproyeksikan menjadi pusat wisata berbasis alam. Pengembangan wilayah selatan
didukung oleh percepatan pembangunan Jalur Lingkar Selatan Majalengka (Jalisma)
yang akan menghubungkan Cibodas hingga Lemahsugih.
“Wilayah selatan punya daya tarik besar untuk wisata keluarga,
fotografi alam, hingga ekowisata. Kalau akses jalannya lancar, wisatawan akan
semakin banyak datang,” ujarnya baru-baru ini.
Pemerintah Kabupaten Majalengka, yang dipimpin
oleh Bupati Eman Suherman dan Wakil Bupati Dena M. Ramdhan, tengah
berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk menuntaskan proyek
Jalisma.
“Pembangunan wilayah ini akan dilakukan di
Kabupaten Majalengka, dengan fokus pada wilayah utara sebagai kawasan industri
dan wilayah selatan sebagai pusat wisata alam,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Majalengka,
Eman Suherman, Pemkab Majalengka telah mengusulkan anggaran sebesar Rp26 miliar
ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menuntaskan jalur Jalisma sepanjang
hampir 30 kilometer.
“Kalau Jalisma rampung, waktu tempuh dari kota Majalengka ke
Lemahsugih bisa dipangkas jadi hanya 45 menit. Ini akan berdampak besar pada
pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan,” jelas Eman.
Ia menambahkan, pengembangan wilayah selatan
sebagai pusat wisata alam didasarkan pada potensi wisata alam yang luar biasa
di wilayah tersebut. Sementara itu, wilayah utara cocok untuk kawasan industri
karena dekat dengan Bandara Kertajati dan akses jalan nasional.
“Pemkab Majalengka akan menyiapkan pengelolaan
wisata yang lebih terencana, termasuk penataan jalur alternatif, penambahan
tempat parkir, dan pengamanan lalu lintas. Dengan demikian, wisatawan dapat
merasa nyaman dan betah saat berkunjung ke destinasi wisata unggulan
Majalengka,” terangnya.
“Konektivitas
yang baik akan mendorong geliat ekonomi masyarakat seperti warung, homestay,
serta pemasaran produk UMKM di wilayah seperti Bantarujeg, Lemahsugih,
Cikawuan, hingga Kadut,” pungkasnya. (Ujang
AR)


