• Jelajahi

    Cirebon (43) Kabar Daerah (48) Koran (1)
    Copyright © Fokus Dialog
    Best Viral Premium Blogger Templates

    e-koran

    Pemkab Lebak Prioritaskan Penceghan Prevelensi Stunting Menuju Indonesia Emas 2045

    FOKUS DIALOG
    Senin, 07 Juli 2025, Juli 07, 2025 WIB Last Updated 2025-07-07T14:39:19Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Pelaksana harian (Plh) DP3AP2KB Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah - ANTARA.

    Lebak, fokusdialog.com

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menentukan skala prioritas dalm pencegahan prevalensi stunting atau anak-anak kerdil akibat gagal tumbuh guna mempersiapkan Generasi Emas 2045.

    Demikian mengemuka dalam pandangan Pelaksana harian (Plh) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah.

    Dia mengatakan prioritas penanganan prevalensi stunting di daerah ini berdasarkan hasil kajian yang melibatkan perguruan tinggi dan dijadikan agenda perencanaan pemerintah daerah dengan mengutamakan pencegahan agar tidak ada lagi kasus stunting baru.

    “Untuk pencegahan stunting dilakukan dari hulu dan harus diprioritaskan penanganannya,” kata dia, dikutip dari Antara, Jumat 4 Juli 2025.

    Menurut dia, pencegahan dari hulu mulai dari kalangan remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, bayi kurang gizi, calon pengantin dan pasangan usia subur, karena mereka bisa berisiko stunting.

    Oleh karena itu, pencegahan stunting ada dua intervensi, yakni pertama intervensi nutrisi dan kedua non-nutrisi.

    Untuk intervensi nutrisi dengan pemberian aneka makanan yang bergizi dan protein, juga mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat.

    Penyuluhan itu bagaimana keluarga bisa memenuhi makanan yang bergizi dan protein hewani yang ada di sekitar tempat tinggal, sebab banyak orang tua yang salah pola asuh, sehingga menimbulkan anak stunting.

    Ia mengaku pihaknya kini mengoptimalkan edukasi kepada masyarakat untuk pengolahan dan bagaimana membuat makanan yang bergizi agar dapat mencegah stunting.

    Selain itu, pihaknya juga melakukan intervensi non-nutrisi untuk penyediaan sarana prasarana jamban, sanitasi dan persediaan air bersih.

    “Kami meyakini dengan intervensi nutrisi dan nonnutrisi itu tidak akan ada lagi kasus stunting,” ujarnya.

    “Berdasarkan hasil intervensi serentak pada 2024 terhadap balita di Kabupaten Lebak sebanyak 109.498 balita, terealisasi sekitar 4,07 persen atau 4.452 balita teridentifikasi stunting, sedangkan akhir tahun 2023 sekitar 4,8 persen,” diatambahkan.

    Data stunting 4,07 persen pada 2024 di daerah itu sudah dimasukkan ke aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sehingga bisa dianggap valid karena ada nama dan alamatnya. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini